Notification

×

Butuh Semua Pihak Lawan HIV/AIDS

Rabu, 30 November 2022 | November 30, 2022 WIB Last Updated 2022-11-30T12:23:25Z
Damasus Lodolaleng
Judul asli: Tentang HIV/AIDS: Damasus Lodolaleng hal ini butuh kerja keras semua pihak untuk berantas


Kupang, Fakta Line - Perkemabangan dunia modern kini sangat berkembang pesat, baik itu secara internasional, nasional mauapun daerah. Banyak perubahan yang terjadi  dari berbagai sisi baik itu ekonomi, pendidikan, dan polotik serta kesehatan. Dari bidang kesehatan kita di serang oleh covid-19 namun semuanya dilalaui dengan biak. pasca setelah pendemi munculah bencana yang namanya seroja yang menyerang bagaian timur wilaya Indonesia lebih khususnya di Nusa Tenggara Timur.


Terlepas dari bencan alam dan pendemi namun ada satu  jenis penyakit yang tetap ada dan akan terus berkembang hingga saat ini yakini HIV/AIDS. HIV/AIDS bukan merupakan virus yang  baru namaun HIV/AIDS muncul di indoneisa sejak tahun  1987 tepatnya pada bulan April di pulau Bali. Penyakit menular seksual jenis ini sering kali terajdi pada rentanan usia dari 15-25 tahun dikarenakan pergaulan bebas yang di lakukan oleh setiap individu pada rentana usia terebut. Perkembangan teknelogi memebantu untu memepermuda para generasi  dalam melakukan hal-hal yang negative mereka tidak lagi mengunakan alat teknologi untuk hal yang positif namun leih banyak dan cederung menjerumus pada hal-hal negatif. 


Pergaulan bebas remaja bisa saja teradi karenakan kuranya control diri dari setiap individu dan juga pengawasan dari keluarga namun hal ini butuh kerja keras dari semua pihak baik dari keluarga, sekolah dan juga masih ada pihak lainnya seperti  kepolisian, Remaja Mesjit serta orang muda katolik (OMK). Kerjasama dari berbagai elemen dalam masyarakat ini seharunya di lalukan dengan baik agar bisa mengontrol pergaulan bebas remaja. Jika control dari semua pihak dijalankan  dengan baik pastinya para remaja di rentanan usia tersebat bisa terhindar dari berbagai jenis penyakit yang ada. Dalam keluarga seharusnya menjadi tempat yang paling utama untuk mengontrol aktivitas dari anak-aka dengan usia demikain. 


Bertolak ke lembaga pedididkan seharunya para guru pendidkan jasmani ksehatan dan rekreasi selalu mengingatkan para siswa tentang penyakit menular seksual dan dampak positf dari pergaulan bebas kepada siswa hal in dilakukan agar para siswa selalu ingat akan bahaya dari pergaulan bebeas tersebaut. Tidak saja pada keluarga dan sekolah, pihak keamanan dan APH berwajib juga seharunya selalau melakuakn pengawsan dan kontrol. 


Masih banyak lagi tempat-tempat yang bisa di lakukan sosialisasi tentang  bahaya dari pergaulan bebas remaja seperti di rumah-rumah ibada dengan sasaran baik itu remaja mesjit dan juga OMK serta juga tempat-tempat lainya yang bisa di lakukan untuk menjaga agar pergaulan bebas remaja tidak lagi menjdi sumber utama penularan penyakit HIV/AIDS. Tentunya menjadi tangung jawab kita bersama dikarenakan hal ini hanya dilakukan oleh satu kelompok akan terasa berat tetap karena kepedulian dari setiap kita untuk generasi penerus bangsa agar bsia  terhindar dari berbagai penyakit serta pergaulan bebeas remaja dan juga HIV/AIDS  maka seharunya kita sama-sama berjuang dan berusaha untuk memeulai dan diri dan sesam agar menjadikan generasi sehat untuk Indonesia eamas di tahun-tahun mendatang.

Penulis: Damasus Lodolaleng