Notification

×

Gubernur NTT Sebut Kegiatan ASEAN ABC Berdampak Pada Pertumbuhan Ekonomi di NTT

Sabtu, 03 Desember 2022 | Desember 03, 2022 WIB Last Updated 2022-12-03T08:46:42Z
Foto: Biro APS NTT
Labuan Bajo, Fakta Line - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), menyambut baik atas kegiatan ASEAN Bankers Association (ABA) menggelar "50th ASEAN Banking Council (ABC) Meeting" yang berlangsung di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Provinsi NTT. Acara ini dimulai sejak 30 November sampai dengan 2 Desember 2022. 


Pertemuan ini dihadiri sekitar 200 perwakilan asosiasi perbankan dari negara-negara ASEAN dengan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) sebagai anggota ABA bertindak selaku tuan rumah.


Gubernur VBL pada tempat itu, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Perbanas dan anggota ABC yang memilih Labuan Bajo sebagai tempat penyelenggaran acara meeting. 


"NTT ini provinsi yang unik dan indah serta Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi pariwisata Super Presmium di Indonesia. Saya atas nama Pemerintah dan Masyarakat NTT menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini di Labuan Bajo yang juga tentu berdampak bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi ini. Saya harapkan juga agar kita terus bersama-sama saling memberikan dukungan. Kita (Provinsi NTT) juga tentunya akan terus bertumbuh juga ekonominya dengan didukung pembangunan sektor pariwisata dan juga sektor lainnya dan juga perencanaan pembangunan PLTS di Pulau Sumba yang menghasilkan daya sebesar 3 Giga Watt yang nantinya juga berdampak pada peningkatan ekonomi daerah ini," ujar Gubernur.


Ketua Umum Perbanas Kartika Wirjoatmodjo yang juga adalah Wakil Menteri BUMN II pada penutupan kegiatan tersebut, memberikan respon positif berbagai komitmen yang disepakati dalam ABC Meeting demi keberlanjutan ekonomi di kawasan ASEAN. 


"Tentunya melalui berbagai kesepakatan positif ini kita inginkan bersama juga agar dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Namun, tentunya, kesepakatan tersebut dalam implementasinya harus disesuaikan dengan kondisi di  masing-masing negara karena tantangan yang dihadapi oleh masing-masing negara akan sangat berbeda," ungkapnya.


"Di Perbanas akan menginisiasi sebuah kelompok kerja untuk mewujudkan payment system yang inklusif di kawasan ASEAN. Perbanas melihat, terobosan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam menghadirkan sistem pembayaran yang efektif dan efisien, baik melalui QRIS maupun BI Fast, terbilang sukses. Nah, hal ini bisa ditingkatkan skala dan kapasitasnya di level ASEAN," papar Tiko, sapaan Wakil Menteri BUMN itu.


Dikesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo, melalui sambutannya secara daring juga mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai penguat konektivitas perbankan. "Bank Indonesia menyambut baik inisiatif ini. Kami menilai positif karena jika terjadi integrasi dan masing-masing negara terkoneksi akan mudah dalam transaksi perbankan. Kalau hambatan ini ditiadakan akan mampu meningkatkan volume dan transaksi sistem pembayaran di skala ASEAN yang pada akhirnya memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi di kawasan," ujar Perry.


Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengatakan, OJK sangat mendukung sistem keuangan yang berkelanjutan, sistem keuangani digital, dan integrasi keuangan di wilayah ASEAN. "Dengan interkoneksi sistem pembayaran tanpa batas di kawasan ASEAN berpotensi mendukung pengembangan ekonomi, tak hanya di Indonesia tapi juga secara global," ujar Mahendra Siregar yang menyampaikan perfspektifnya secara daring.


Menurut Mahendra, perlu ada kelompok kerja yang membahas bagaimana visi besar ini bisa diwujudkan bersama-sama. Untuk itu, masing-masing negara perlu mengkaji dan menyiapkan regulasi yang memungkinkan terjadinya konektivitas sistem pembayaran tanpa batas (borderless) di kawasan ASEAN.  


Sementara, Ketua Steering Committee ABC Meeting, Taswin Zakaria, mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para perwakilan dari masing-masing negara maupun asosiasi yang secara aktif turut mengusulkan dan merumuskan langkah-langkah yang akan diambil untuk merealisasikan berbagai komitmen yang telah disepakati bersama.


"Semoga pertemuan 50th ASEAN Banking Council Meeting ini bisa menjadi booster dan pemercepat interkoneksi melalui inovasi digital," harap Taswin Zakaria. 


Melalui pertemuan disepakati pentingnya konektivitas, integrasi, dan keberlanjutan payment system (sistem pembayaran) yang mampu meningkatkan skala dan kapasitas di level ASEAN. Pertemuan ini juga menitikberatkan pentingnya pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Untuk itu, masing-masing perwakilan dari negara ASEAN akan mengkaji dan menyiapkan regulasi yang memungkinkan terjadinya konektivitas dan integrasi sistem pembayaran antar-negara di kawasan ASEAN.


Pertemuan ini juga dihadiri antara lain Chairperson of ASEAN Bankers Association Daw Khin Saw Oo, Ketua Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Anggota Dewan Kehormatan BI Institute Andrew Sheng, Ph.D, Ketua Steering Committee ABC Meeting Taswin Zakaria, dan Sekjen Perbanas Anika Faisal.

(Biro APS NTT/GM)