Notification

×

Stunting Tertinggi, NTT Juga Raih Angka Kelahiran Tertinggi di Indonesia

Sabtu, 10 Desember 2022 | Desember 10, 2022 WIB Last Updated 2022-12-09T23:19:04Z

Kupang, Fakta Line - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena menyebut tingkat stunting di Kota Kupang masih rendah, dibandingkan dengan beberapa daerah di NTT.


"Yang kita bersyukur sekali adalah karena Kota Kupang ini termasuk tingkat stuntingnya itu termasuk angkanya rendah," kata Melki Laka Lena saat Kampanye Percepatan Penurunan Stunting bersama BKKBN NTT di Kelurahan Boipoi, Kota Kupang pada Jumad, (09/12/2022).


Politisi Golkar itu merasa bersyukur karena Kota Kupang, ibu kota Provinsi NTT, sehingga akses untuk berbagai hal sangat mudah. Termasuk soal penanganan stunting.


"Kita bersyukur sekali karena di sini ibu kota provinsi. Jadi, akses-akses berbagai hal lebih mudah," ujarnya.


Ia menegaskan, sesuai data nasional, NTT peringkat tertinggi stunting di Indonesia.


"Jadi, seluruh Indonesia Bapa, Mama sekalian, NTT ini paling tinggi angkanya," ucap Melki.


Sementara di NTT sendiri, kata Melki, angka stunting paling tinggi adalah Kabupaten Timor Tengah Selatan. Menurutnya, kalau ada dua orang anak di TTS salah satunya stunting.


"Paling tinggi itu di TTS. Angkanya paling jelek. Ini menjadi perhatian kita. Di Timor Tengah Selatan itu kita tangani lebih serius," tegasnya.


Melki menambahkan, orang kaya, orang punya jabatan, orang yang dianggap hebat saja belum tentu anaknya tidak kena stunting.


"Pangkat apapun modelnya, mau dia punya orangtuanya kaya sejauh dia punya anak di rumah itu tidak diurus dengan baik, anaknya pasti stunting," katanya.


Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN NTT, Ermianus Servianus I. Malelak mengatakan saat ini angka kelahiran di Provinsi Nusa Tenggara  Timur (NTT) paling tinggi di Indonesia.


"Kita di NTT ini angka kelahiran paling tinggi se Indonesia, mencapai 3.4, yang artinya satu perempuan memiliki 3 atau lebih anak. Artinya wanita usia subur yang mulai dari 15 - 49 tahun banyak yang tidak mengikuti program KB makanya kita NTT itu paling tinggi se Indonesia," sebut pria yang akrab disapa Esi Malelak ini.


Sementara Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang, dr. Marsiana Halek mengatakan saat ini ada sekitar 7,8 juta anak yang mengalami stunting. Sedangkan Kota Kupang ada 5497 anak yang terkena stunting.

 

"Data menunjukan bahwa 1 dari 3 anak di Indonesia itu mengalami stunting atau sekitar 7,8 juta anak kita mengalami stunting. Untuk Kota Kupang ada 5497 anak yang mengalami stunting," jelas dr. Marsiana.


Untuk penanggulangan stunting, dr. Marsiana berharap perlu ada keterlibatan aktif semua pihak. 


"Kita pemerintah mempunyai banyak sekali upaya penanggulangan stunting. Tapi dari sisi kita pemerintah kita terbatas dalam sumber daya dan waktu. Karena itu kita perlu keterlibatan aktif dari seluruh komponen masyarakat untuk bersama - sama menanggulangi stunting," ajaknya. 

IM