Notification

×

Kebijakan Kontroversial, Forum Pemuda NTT Desak Gubernur Batalkan Wacana Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi

Selasa, 28 Februari 2023 | Februari 28, 2023 WIB Last Updated 2023-02-27T15:28:02Z
Ketua Forum Pemuda NTT, Agustinus Budi Utomo Gilo Romah, (dok pribadi).
Kupang, Fakta Line - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi merubah jam masuk SMA, SMK, SLB Negeri di Kota Kupang dimajukan pada pukul 05.00 Wita. Kebijakan ini menuai polemik dari berbagai elemen masyarakat. 


Ketua Forum Pemuda NTT, Agustinus Budi Utomo Gilo Romah yang juga Lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, mendesak Gubernur NTT agar segera mebatalkan Kebijakan berkaitan dengan kewajiban masuk Sekolah pukul. 05.00 Wita. 


"Respon ini dilakukan dengan merespon pernyatan bahwa guna mendorong kemajuan Pendidikan NTT. Kita pertanyakan korelasi Kemajuan Pendidikan dengan mewajibkan siswa masuk pukul 05:00. Situasi ini tidak sebanding dengan kondisi masyarakat NTT." Kata Bedi Roma kepada wartawan Faktaline.com, Senin (27/2/2023).


Menurut Bedi Roma, begitu dia disapa, banyak wilayah NTT yang belum memiliki akses transportasi yang memadai. Selain itu, akan membuat siswa terbebani dengan kondisi tubuh yang belum siap mengikuti kegiatan belajar.


"Itu logikanyakan jam 05.00 masuk maka siswa wajib bangun pukul. 04.00 Minimal atau bahkan pukul 03.00 subuh. Artinya bahwa kondisi tubuh mereka belum siap menerima pelajaran pada jam 05.00. Seharusnya pada jam itu adalah jam Olahraga." Tutur Mantan Ketua PMKRI Cabang Kupang ini.


"Pemerintah Provinsi mendorong pukul 05.00 adalah wajib berloahraga. Kita setuju. Namun, Jam 05.00 Wita itu sama dengan membuat siswa dan Orangtua murid akan lebih sulit mengatur waktu. Kita tidak bisa samakan pendidikan dengan orang yang berjualan di pasar," ucap Bedi Roma.


Bedi Roma mengatakan, tidak ada alasan mendasar yang kuat dan jelas. Hanya wacana dan kejar target untuk masuk dalam 200 sekolah terbaik versi LMPTN. Jika demikian, kata dia, kebijakan ini mesti di pikirkan kembali, korelasinya belum dapat antara kebijakan itu dengan kemajuan pendidikan. 


"Kita paham Pak Gubernur ingin sekolah maju tapi kondisi masyarakat belum siap dan bahkan sulit menerima kebijakan itu. Saya pikir ini kebijakan yang paling kontroversial di seluruh Indonesia. Tidak ada barometernya, kaji kembali dan mohon agar di koreksi lagi. Siswa masuk jam begitu mereka pasti ngantuk karena tubuhnya belum siap menerima Pendidikan. DPRD Provinsi komisi terkait segera merespon ini," tutur Bedi Roma.


Kebijakan ini seharusnya didiskusikan terlebih dahulu dengan komite dan orang tua siswa sebelum dilaksanakan sekolah. 


"Kebijakan ini mungkin maksud Gubernur NTT agar anak-anak belajar disiplin bangun pagi. Apa kira-kira urgensinya masuk sekolah jam 05.00 pagi ?" kata Kepala Perwakilan Ombudsman NTT, Darius Beda Daton kepada wartawan Faktaline.com. 


Kebijakan ini sangat berdampak pada banyak aspek.


"Sehingga saya menyarankan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi dan para guru agar dipikirkan apakah pada jam 04.30 Wita angkutan kota telah beroperasi? Ditambah keamanan anak-anak pada jam itu." Pungkas Darius.

GM