Notification

×

Hebohkan Indonesia, Pemprov NTT Geserkan Jam Masuk Sekolah Pukul 05.30 WITA

Rabu, 01 Maret 2023 | Maret 01, 2023 WIB Last Updated 2023-03-01T11:57:27Z
Kadis P dan K NTT, Linus Lusi sedang memberikan materi Jumpa Pers di Kantor Gubernur NTT, Selasa (28/2/2023), Foto Fakta Line (Ocep Purek).
Kupang, Fakta Line - Nusa Tenggara Timur (NTT) dihebohkan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Tak hanya NTT, namun kebijakan ini berhasil menggemparkan Indonesia. Kebijakan uji coba masuk Sekolah pukul 05.00 WITA ini dikeluarkan pasca kunjungan Gubernur NTT ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT pada 23 Februari 2023. Kunjungan Gubernur NTT ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Sekolah-sekolah.


Gubernur NTT menaruh perhatian yang serius terhadap dunia pendidikan di NTT. Ini terbukti sejak awal masa kepemimpinan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT, Josef Naesoi yang gencar menekankan agar pendidikan di NTT masuk dalam 200 Sekolah unggul di Indonesia.


Anggaran yang dikucurkan khusus konsentrasi pada pendidikan ditahun 2023 sangat besar. Untuk menjawabi anggaran ini, Gubernur NTT menekankan harus ada Sekolah yang menjadi unggulan.


"Perihal 10 Sekolah Gabungan dari SMA/SMK/SLB yang masuk Sekolah pukul 05.00 WITA menjadi perhatian publik. Pada kunjung kerja Bapak Gubernur ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan propinsi NTT Pada 23 Februari 2023 manyampaikan bahwa mengurus manusia itu tidak gampang, harus ada cinta baru kita bisa mengerti, harus terus melakukan pendampingan, tanpa cinta pendidikan di NTT tidak akan maju. Kita sudah jauh tertinggal dari daerah-daerah lain dan tentu kita tidak bisa kerja dengan cara yang biasa- biasa saja." Kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, saat melalukan jumpa pers di Kantor Gubernur NTT, Selasa (28/2/2023).


Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat gencar mendorong SMA/SMK agar dapat masuk dalam Sekolah unggulan 200 terbaik di Indonesia. Namun, hingga sekarang belum berhasil. Agar berhasil masuk dalam Sekolah unggulan, menurut Gubernur NTT perlu adanya terobosan baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di NTT. 


Berdasarkan masukan dari para pengawas kepada Gubernur NTT dan Kepala Sekolah dalam sharing pendapat dan rekam jejak akademik disepakati penambahan jam pembelajaran. Kesepakatan ini melalui penandatanganan  perjanjian kinerja pada Jumad, (24/2/2023).


Jam masuk sekolah pada pukul 05.00 pagi  ini dikuhsus bagi siswa kelas 12 SMA/ SMK yang telah tergabung dalam 10 Sekolah pilihan. Sekolah tersebut diantaranya SMA 6 Kupang, SMA 1Kupang, SMA 2 Kupang, SMA 3 Kupang, SMA 5 Kupang, SMK 5 Kupang, SMK 4 Kupang, SMK 3 Kupang, SMK 2 Kupang, dan SMK 1 Kupang. Kesepuluh Sekolah ini, SMA 6 Kupang telah melaksanakan kebijakan ini.


"Melalui ini kita bisa menciptakan generasi unggul, intelektual unggul, bermutu serta memiliki karakter yang unggul. Penerapan masuk Sekolah pukul 05.00 WITA yang dilakukan oleh SMA 6 Kupang ini hanyalah bersifat uji coba. Sambil Pemerintah Provinsi NTT melangsungkan seleksi terhadap 10 Sekolah hingga menyisakan 2 Sekolah unggulan yang akan diintervensi dan dikawal secara tetap. Masa seleksi dimulai dari tanggal 26 Februari hingga 27 Maret 2023." Kata Linus Lusi.


Pemerintah akan berkoordinasi secara terpadu dengan stakeholder agar terciptanya aspek keamanan, ketertiban, dan layanan transportasi serta penyiapan infrastruktur Sekolah. 


Linus Lusi mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT memutuskan kebijakan sebagai berikut:

1. Untuk kelas 12 SMA/SMK 10 sekolah yang sudah ditetapkan masuk dari pukul 05.00 pagi digeser menjadi pukul 05.30 WITA.
2. Pemerintah provinsi NTT akan melakukan kerja sama perguruan tinggi untuk melakukan bimbingan kepada siswa kelas 12.
3. Menyiapkan para siswa/siswi agar tembus kuliah melalui ikatan kedinasan.
4. Akan dilakukan evaluasi terus menerus dengan melibatkan para akademisi, para praktisi pendidikan serta tokoh-tokoh agama.


"Hal-hal yang berkaitan dengan teknis, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi NTT akan mengatur lebih lanjut," pungkas Linus Lusi.

Ocep Purek