Notification

×

Penjabat Bupati Lembata Sebut Pemerintah Sebelumnya Tak Mampu Selesaikan Persoalan, PERMATA Kupang Desak Pemda Segera Tuntaskan Dugaan Mafia BBM

Senin, 27 Maret 2023 | Maret 27, 2023 WIB Last Updated 2023-03-27T05:51:31Z
Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, melalukan dialog dengan mahasiswa Lembata di Kupang, Sabtu (25/3/2023). Foto: Febry Making
Kupang, Fakta Line - Penjabat Bupati Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Marsianus Jawa berdialog bersama Mahasiswa asal Lembata yang tergabung dalam Organisasi Perhimpunan Mahasiswa Asal Lembata (PERMATA) Kupang. Dia mengurai persoalan yang tengah terjadi di Lembata.


Persoalan utama bermula dari tahap perencanaan yang kurang cermat, pembangunan yang bersifat sentralistik, dan dinamika politik (polarisasi masyarakat).


"Pemerintah sebelumnya membangun sesuatu tanpa perencanaan yang matang dan bersifat sentralistik. Selain itu dinamika politik juga menjadi faktor penghambat yakni orang kedang hanya membangun di kedang begitu juga dengan yang lain. Maka, mahasiswa hari ini tidak boleh mengikuti apa yang salah dari senior-senior kalian," kata Penjabat Bupati Lembata pada Sabtu, (25/3/2023) di aula Kwarda Gerakan Pramuka NTT.


Dialog bertajuk "Konsolidasi Gagasan Diaspora Lembata di Kota Kupang Mengurai Problematika Aktual" ini dipandu oleh Sekretaris Umum PERMATA Kupang Periode 2022/2023, Hironimus V. Kobit.


Persoalan pelayanan publik di Lembata, Marsianus Jawa mengatakan, jangan cepat percaya dengan membaca satu media. Sebab, ada beberapa angka yang di tulis tidak sesuai dengan ril di lapangan.
"Hal ini yang menimbulkan interpretasi yang berbeda dari masyarakat. Yang memiliki BPJS  maupun yang tidak memiliki BPJS setelah saya turun langsung ke lokasi saya menemukan hal yang sama. Ada hal yang tidak di ekspos ke publik tentang bagaimana proses di k24. Pelayanan publik menjadi hal yang konsen di lakukan agar masyarakat memperoleh hak yang sama," kata dia.


Tak hanya perencanaan yang kurang tepat, Penjabat Bupati mengatakan, Pemerintah sebelumnya juga tak mampu menyelesaikan persoalan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tengah meresahakan masyarakat Lembata. 


"Pemerintah Kabupaten Lembata sebelumnya tidak mampu mengatasi masalah BBM di Lembata. Masalah BBM merupakan persoalan yang kompleks dan di duga adanya mafia yang bermain di masalah ini," kata Marsianus Jawa.


Dia mengatakan, pengawasan di kapal pengangkut BBM dari Flores Timur tidak ketat sehingga orang yang tidak diketahui dengan mudah mengangkutnya. Sedangkan, kata dia, kapal pengangkut BBM berangkat dari Flores Timur sekitar pukul 02.00 - 04.00 WITA, ini menjadi peluang bagi orang yang tak diketahui ini melancarkan aksinya.


"Kami sedang melakukan analisis, Kajian Maka saya meminta dukungan dan kepercayaan dari mahasiswa Lembata di Kota Kupang kepada saya untuk menyelesaikan persoalan ini," pungkas Marsianus.


Dia juga mengatakan, potensi sumber daya laut di Lembata tak dapat di pungkiri. Laut di Lembata memiliki potensi yang luar biasa, hingga di kupang pun membeli ikan dari Lembata. Namun, tidak dalam jumlah yang besar. "Karena Pemda tidak memiliki fasilitas penunjang seperti pabrik es. Sehingga tangkapan nelayan itu di beli dengan harga yang sama, di simpan, lalu Pemda menjualnya keluar," pungkas Marsianus. 


Di pengujung dialog, Penjabat Bupati Lembata diminta oleh audiens agar Pemda Lembata dapat memberikan beasiswa kepada anak muda Lembata yang usai tamat SMA namun tidak kuliah maupun bagi mahasiswa yang putus kuliah akibat tidak dapat membayar biaya uang kuliah.


"Berkaitan dengan beasiswa itu akan dibawakan dalam agenda rapat bersama DPRD Kabupaten Lembata untuk di bahas," kata Penjabat Bupati Lembata.


Ketua Umum PERMATA Kupang Periode 2022/2023, Junaidi Umar, mengatakan pikiran-pikiran yang lahir dalam dialog ini PERMATA Kupang akan terus mengkawalnya.


Arjun, begitu dia disapa, mengatakan terlepas dari banyak persoalan yang tengah terjadi di Kabupaten Lembata, dia meminta Pemda Lembata agar segera menyelesaikan persoalan kelangkaan BBM. Pasalnya, kata Arjun, persoalan BBM ini yang mepunyai dampak lebih besar dan dirasakan oleh semua anggota masyarakat Lembata.


Arjun juga mengucapkan terima kasih kepada Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa yang telah meluangkan waktunya untuk berdialog bersama PERMATA Kupang.


Tak lupa, dia juga mengucapkan terima kasih kepada senior/alumni, Badan Pengurus, dan Anggota aktif beserta partisipan lainnya yang telah menghadiri acara ini guna membahas persoalan aktual yang terjadi di Lembata. 

Febry Making