Notification

×

PERMATA Kupang Desak PEMDA Lembata Segera Tuntaskan Persoalan Dugaan Praktik Mafia BBM

Selasa, 21 Maret 2023 | Maret 21, 2023 WIB Last Updated 2023-03-21T14:02:16Z
Badan Pengurus PERMATA Kupang Periode 2022/2023. (dok PERMATA)
Lewoleba, Fakta Line - Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melumpuhkan aktivitas masyarakat. BBM merupakan komoditas yang penting untuk hajat hidup masyarakat dan punya peranan penting dalam perekonomian masyarakat Lembata.


Antrian panjang di SPBU hingga melintasi depan rumah jabatan (Rujab) Wakil Bupati Kabupaten Lembata bukan hal yang baru. Namun, sudah berlangsung beberapa tahun terakhir ini. 


"Hal ini diduga kuat ada praktek Mafia BBM di Kabupaten Lembata yang merupakan salah satu sumber penyebab terjadinya kelangkaan BBM dan antrian panjang di beberapa SPBU. Namun, dibiarkan begitu saja. Hal ini juga menyebabkan terhambatnya aktifitas masyarakat Lembata akibat terjadinya kelangkaan BBM," kata Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Asal Lembata (PERMATA) Kupang Periode 2022/2023, Moh. Junaidi Umar.


Sebagai Organisasi Kemahasiswaan yang menjadi fungsi kontrol bagi Pemerintahan, PERMATA Kupang mendesak Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten Lembata, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten, Aparat Penegak Hukum (APH), dan BPH Migas segera telusuri kasus dugaan praktik mafia BBM ini dan tindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sesuai dengan Pasal 55 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi telah disebutkan, Setiap orang yang menyalahgunakan Pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak yang disubsidi Pemerintah, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling tinggi Rp 60 miliar.


"Kami juga mengapresiasi PERTAMINA Kupang NTT yang tegas dan pada akhirnya menutup sementara salah satu SPBU di kabupaten Lembata akibat diduga terjadi praktek Mafia BBM tersebut," pungkas Arjun, begitu dia disapa.


Kabid Kemasyarakatan PERMATA  Kupang Periode 2022/2023, Lukas Laga mengatakan, selagi belum ada perhatian serius dari PEMDA Lembata dan Aparat Penegak Hukum untuk mengusut tuntas praktik mafia BBM ini, sampai kapan pun tidak ada perubahan yang signifikan untuk memutus mata rantai krisis BBM ini. 


"Krisis BBM di Lembata sudah seharusnya menjadi Perhatian serius untuk dituntaskan kerena ini bukan masalah baru melainkan sudah menjadi tradisi memprihatinkan yang terus menerus dipertontonkan. Oleh karena itu harus ada kerja sama yang baik dari PEMDA Lembata dan APH untuk bertindak tegas telusuri Pelaku Mafia BBM yang terjadi di Lembata hari ini," tegas dia.

PERMATA/Ocep Purek