Notification

×

Bertengkar Hebat dengan Mahasiswa, Aktivis DPM Desak Rektor UNWIRA Kupang Segera Panggil Pegawai Administrasi

Selasa, 18 April 2023 | April 18, 2023 WIB Last Updated 2023-04-18T12:53:09Z
Anggota DPM UNWIRA Kupang, Jefri Seran, (dok pribadi).
Oelamasi, Fakta Line - Aktivis muda anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitasa Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, Jefri Seran, meminta Rektor UNWIRA Kupang, P. Dr. Philipus Tulle, SVD untuk bersikap lebih tegas terhadap Pegawai Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) untuk memberikan pelayanan kepada mahasiswa sebagaimana mestinya. 


Jefri Seran mengatakan, pada Kamis, 14 April 2023 terjadi pertengkaran mulut antara BAAK loket 1 dengan tiga orang mahasiswa di lantai 1 gedung rektorat UNWIRA Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 


Kata dia, kejadian tersebut terjadi ketika Ketua Panitia Seminar bersama Ketua BEM UNWIRA Kupang, Fian Paun bersama Sekretarisnya Cindy, hendak memasukan proposal kegiatan Seminar, namun di tolak oleh BAAK dengan alasan dana yang di minta di dalam proposal melebihi dana yang ada sekarang. "Hingga terjadi pertengkaran mulut karena dari BAAK melotot dan tidak mau melayani proposal tersebut," kata Jefri, begitu dia disapa, Selasa, (18/4/2023).


Jefri Seran meminta Rektor UNWIRA untuk segera mengeluarkan surat panggilan  terhadap BAAK loket 1 Kemahasiswaan. Sebab, dia menilai bahwa ada unsur-unsur dalam beretika yang sebenarnya tidak pantas untuk dilantunkan oleh seorang BAAK. Seorang BAAK perlu memperhatikan Hak, Kewajiban, dan tugasnya. Yang paling intinya tugas melayani mahasiswa jangan sampai tidak memenuhi hak-hak mereka sebagai mahasiswa. 


"Berdasarkan Kejadian ini, dari BAAK UNWIRA bahwasannya loket 1 BAAK diduga meyalahgunakan tugas pentingnya untuk melayani mahasiswa. Bukannya melayani mahasiswa dengan baik tetapi malah seperti usir secara halus," kata Jefri.


Lanjut dia, "Sebagai petugas BAAK dalam menjalankan tugasnya perlu memperhatikan dan melestarikan budaya 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) untuk memberikan contoh yang baik bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Bagaimana bisa menekankan kepada mahasiswa untuk melestarikan budaya 5S kalau pegawainya saja sudah melanggar lebih dahulu?" tutur Jefri.  


"Jika memang tidak ada upaya dari pihak manapun, maka kami mendesak Rektor UNWIRA Kupang, untuk memberikan surat panggilan khusus terhadap BAAK loket 1 dan juga sebagai contoh untuk struktur organisasi mulai dari YAPENKAR, Pimpinan Universitas, hingga ke Fakultas dan Prodi agar tidak melakukan hal-hal seperti ini," tegasnya. 


Jefri juga mengatakan, sejauh ini kinerja dari Pimpinan Universitas khususnya di bagian BAAK dinilai belum maksimal. 


"Maka kami mendesak bapak Rektor segera memberikan teguran atau surat panggilan agar jangan terjadi lagi hal-hal seperti ini," ujarnya menambahkan.


Menurut Jefri, tindakan ini tidak memberikan pelayanan dengan baik dan dia menduga tindakan ini terjadi setiap jam kerja. "Artinya BAAK bukan saja menipu seluruh Civitas akademisi soal kinerjanya tetapi juga menipu Bapak Rektor." Tandasnya.

JS