Notification

×

Membantu Peningkatan Ekonomi di Lembata, Gubernur NTT Harap Program TJPS Terus Dikembangkan

Jumat, 28 April 2023 | April 28, 2023 WIB Last Updated 2023-04-27T15:55:09Z
Foto: Biro APS NTT
Lewoleba, Fakta Line - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lembata. Dia berkesempatan menghadiri acara panen jagung simbolis Program Tanam Jagung Panen Sapi - Pola Kemitraan (TJPS - PK) di Desa Nila Napo Kecamatan Omesuri pada Rabu, (26/4/2023).


Panen TJPS tersebut dilakukan di lahan seluas 6,5 Ha dengan hasil panen per ha sebanyak 7,2 ton. Pada kegiatan panen ini, Gubernur NTT memberikan apresiasi dan juga dukungan kepada para wiman (wirausahawan mandiri) dalam bekerja mengembangkan program TJPS.


"Ini sudah sangat bagus dari hasil kerja dan kolaborasi yang baik. Saya turut gembira karena kualitas jagung juga baik disini. TJPS ini program kolaborasi bidang pertanian dan peternakan dan juga sebagai upaya mendorong terciptanya industri terkhususnya industri pakan ternak," kata Gubernur VBL.


Lanjut dia, "Kita harapkan untuk terus dikembangkan karena disini kita lihat ada beberapa wiman yang sudah mampu mendapatkan penghasilan atau keuntungan dari program TJPS ini. Nanti ke depannya juga kita ingin agar dapat mengembangkan tanaman hortikultura agar kira bisa sesuaikan dengan kebutuhan pasar untuk membantu mengendalikan inflasi," pungkas Gubernur NTT.


Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata, Kanis Tuaq mengatakan, hingga saat ini total luas seluruh lahan untuk Program TJPS di Kabupaten Lembata yakni 9.307 Ha dengan estimasi produksi jagung mencapai 20.230 ton.


"Saat ini juga pihak offtaker juga telah sepakat membeli hasil jagung dengan harga Rp 4.500 per kg. Kita juga dorong petani untuk tanam kacang hijau dan kedelai untuk juga menambah penghasilan para petani," kata Kanis.


Ketua Kelompok Wiman Desa Belobatang, Kecamatan Nubatukan, Yasinta Rinda, menyampaikan kegiatan TJPS ini sangat membantu peningkatan ekonomi mereka. "Terima kasih atas program TJPS ini karena sangat membantu kami dan kami juga sudah merasakan manfaatnya," ungkap Yasinta.


Yasinta Rinda juga menjelaskan bahwa keuntungan dari program ini sebesar Rp 12.500.000 dari pengelolaan TJPS pada lahan seluas 1 Ha. Keuntungan tersebut didapatkan dari hasil panen TJPS pada lahan tersebut yang mencapai 5 ton (5.000 Kg). Dengan perhitungan 5.000 Kg x Rp 4.500 maka menghasilkan Rp 22.500.000. Kemudian dikurangi pemotongan kredit bank sebesar Rp 10.000.000 maka keuntungan bersih yang diperoleh adalah Rp 12.500.000.


Selain kegiatan panen simbolis ini, Gubernur VBL juga melakukan penandaan ternak sapi serta demonstrasi mesin pipil jagung. Di tempat yang sama juga dilaksanakan penyerahan kredit mikro merdeka oleh Bank NTT kepada para wiman hortikultura. Juga dilaksanakan launching pembelian jagung offtaker PT Suaka Bumi Pertiwi. 


Kegiatan ini turut dihadir oleh Penjabat Bupati Lembata Marsianus Djawa, 
Staf Ahli Gubernur bidang kesejahteraan rakyat dr. Meserasi Ataupah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi, Kapolres Lembata AKBP  Josephien Vivick Tjangkung, Dandim 1624 Flores Timur, Letkol Inf. Tunggul Jati dan rombongan lainnya.

Biro APS NTT/Ocep Purek