Notification

×

Tak Hanya Mengaku Wujudkan Rencana Festival di Belu, Melki Laka Lena Juga Dorong Perawat di NTT Ikut Pelatihan Kerja ke Luar Negeri

Minggu, 30 April 2023 | April 30, 2023 WIB Last Updated 2023-04-30T13:41:41Z

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena saat melakukan kegiatan Sosialisasi Pelatihan Vokasi dan Pemagangan di Lahurus, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, (30/4/2023). Foto: Iggo Making
Atambua, Fakta Line - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mendorong pemerintah kabupaten Belu agar melakukan festival tahunan untuk mengenang tempat bersejarah kampung Lahurus yang terletak di Desa Fatulotu dan menjadi ibu kota Kecamatan Lasiolat.


Hal ini disampaikan politisi Golkar yang akrab disapa Melki Laka Lena saat melakukan kegiatan Sosialisasi Pelatihan Vokasi dan Pemagangan di Lahurus, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, (30/4/2023).


Menurut Melki Laka Lena, Lahurus merupakan tempat bersejarah bagi masyarakat NTT. Pasalnya, Lahurus merupakan salah satu pusat Misi Katolik terpenting di Pulau Timor dan sekitarnya pada abad ke-19. Dari Lahurus juga tampil Imam Pertama Gereja Katolik Nusa Tenggara dan juga Uskup Pertama Indonesia Timur yakni Mgr. Gabriel Manek, SVD. Tak hanya itu, di tempat ini pula terdapat sumber air yang berlimpah.


"Misalkan kita gunakan tanggal lahir Mgr. Gabriel Manek sebagai patokan untuk tanggal festival tahunan, karena ditempat ini tersimpan sejarah Katolik. Di Larantuka ada festival Semana Santa, kenapa Lahurus tidak bisa," kata Melki Laka Lena.


Ketua Golkar NTT ini mengaku siap membantu Lahurus untuk menyukseskan rencana besar ini. 

Foto: Iggo Making
"Kita siapkan konsep yang matang dan libatkan semua orang, lalu dieksekusi di tahun ini. Kita siap kerjakan Festival ini pada tahun ini, saya siap bantu dengan kapasitas saya," ujar Melki Laka Lena.


Dalam acara ini, Melki Laka Lana menceritakan pengalamannya saat mengunjungi negara Malaysia sebelum menjadi anggota DPR RI. Dalam kunjungan ini dia menemui banyak sekali warga NTT yang masuk ke Malaysia secara ilegal.


"Saya sebelum menjadi DPR RI saya pernah berkeliling di Malaysia dengan isteri dan anak saya. Saat itu masa Paskah, saat kami ke gereja di kamis putih dan jumad agung kami tidak bertemu dengan orang Indonesia. Kami memutuskan gerja hari minggu kami mencari gereja yang saat perayaan misa menggunakan bahasa melayu. Di gereja itu terdapat sekitar 3.000an umat, dan disitu kami bertemu sekitar 2/3 orang Indonesia yang notabenenya orang NTT yang juga merupakan warga Kabupaten Belu. Lalu mereka menyampaikan kepada saya dengan gaya bahasanya mereka bahwa kami disini 90% ilegal," kata Melki Laka Lena.


Untuk itu menurut Melki, program pelatihan vokasi dan pemagangan yang dilaksanakan pemerintah merupakan upaya agar setiap warga Negara bekerja ke luar negeri harus mempersiapakan diri secara baik dan sesuai prosedur.


"Sehingga saat ini kami dengan Kemenaker melakukan program pelatihan vokasi dan pemagangan ini. Masyarakat yang mau keluar negeri tidak ada yang melarang. Yang kita larang adalah disaat orang yang mau keluar negeri itu tanpa persiapan diri yang baik atau tidak sesuai prosedur. Di Kemenaker ini banyak program pelatihan vokasi. Ini yang dipakai oleh kita untuk bekereja diluar negeri. Misalkan ada yang mau bekerja di bidang industri, maka mereka harus terlebih dahulu mengikuti pelatihan ini," jelasnya.


Melki juga menjelaskan saat ini pemerintah sedang membuka program pelatihan atau pemagangan ke Negara Jepang bagi SDM Indonesia yang ingin bekerja sebagai perawat lansia (Caregiver) di Jepang.


"BP2MI saat ini sedang membuka kesempatan hingga bulan Juni bagi anak - anak NTT yang berprofesi sebagi perawat untuk magang di Jepang. Melalui pelatihan ini, anak-anak NTT bisa bekerja di Jepang, Arab Saudi, dan Kuwait," jelas Melki Laka Lena. 

Tim