 |
| Aksi protes orang tua calon mahasiswa baru Undana Kupang di gedung Rektorat Undana pada Senin, (17/7/2023). Foto: Ocep Purek |
Salah satu calon mahasiswa baru Undana Kupang tahun 2023 menuturkan, dirinya akan mempertimbangkan kembali niatanya untuk berkuliah di Kampus Undana.
"Kami dalam keluarga ada dua orang yang kuliah, kalau UKT tiga juta maka orang tua akan kewalahan saat regis nanti. Ditambah lagi dengan uang kos," kata calon Mahasiawa baru yang menolak dituliskan namanya, Senin (17/7/2023).
Rektor Undana Kupang, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc mengatakan, penentuan nominal UKT yang dilakukan oleh pihak Universitas berdasarkan biodata yang diisi sendiri oleh calon mahasiswa baru, jika biodata sesuai maka sistem akan terbaca dan jika biodata tidak sesuai maka sistem secara langsung tidak membaca biodata yang diisi.
"Ketika calon mahasiswa baru ini mengisi biodata dan datanya masuk bisa juga sistem membaca bahwa ini adalah pembohongan, dan bisa juga ini tidak paham maka pihak Universitas menaikan ke level yang atas dan untuk sistem Undana sekarang sudah cerdas apa lagi bagi orang tuanya PNS sistem langsung membaca bahwa ini level UKTnya diatas," jelas Prof Maxs saat menerima aksi protes dari para orang tua calon mahasiswa baru di gedung Rektorat Undana Kupang, NTT, Senin, (17/7/2023).
Maxs mengatakan, untuk pembayaran UKT ini by sistem, sehingga calon mahasiswa baru harus mengisi biodata. Bagi calon mahasiswa yang tidak mengisi biodata maka penentuan nominal UKT bisa jadi dinaikan dilevel atas. Ia juga menyampaikan kepada para orang tua calon mahasiwa baru mengenai penentuan UKT ini merupakan awal dari proses menuju sarjana.
"Undana ini termasuk perguruan tinggi dengan UKT termurah di Indonesia dan UKT ini diturunkan dari Biaya Kuliah Tunggal (BKT), kemudian sekarang minta untuk UKT diturunkan dan ketika kami turunkan UKT kalian mengeluh lagi kuliah AC mati, toilet kotor dan lain sebagainya na bagaimana biaya operasionalnya. Dan apa yang saya lakukan untuk menutupi semuanya saya melakukan efisiensi dengan memotong semua honorer Dosen agar kelihatannya bahwa Undana jalan terus," ujarnya.
Prof Maxs menambahkan, tanggung jawab pembiayaan Universitas ini bukan hanya negara, bukan hanya pihak Universitas namun juga dari masyarakat. Mengenai verifikasi UKT, kata Maxs, bisa saja keliru karena sistem di Universitas tidak 100% benar pasti ada yang keliru maka akan dilakukan verifikasi ulang.
"Kami akan melakukan verifikasi dan validasi ulang dan itu tidak mungkin dilakukan dalam waktu satu dua hari kedepan, untuk itu kami minta bapa mama untuk tetap berproses untuk melakukan registrasi untuk saat ini sambil kami lakukan verifikasi dan validasi apabila dalam perjalanan memenuhi ketentuan akan disesuaikan dengan pendapatan orang tua dan kalu perlu kami akan kembalikan sisa biayanya," kata Prof Maxs.
Dia menuturkan, UKT ini sesuatu yang dinamis, UKT level 1-10 ini levelnya subsidi silang artinya yang mampu akan mensubsidi yang yang kurang mampu. Kata dia, kebijakan ini merupakan kebijakan nasional. UKT level 1-10 dan besaran biaya UKT ditentukan dari kementerian dan ada SKnya.
Menurut Maxs, UKT akan digunakan untuk kebutuhan mahasiswa-mahasiswi karena pembelajaran tidak hanya belajar monoton dengan dosen dalam ruangan kelas. Namun, kata dia, keuangan ini akan digunakan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan praktek dan magang diluar Kupang maupun diluar NTT, agar mahasiswa bisa mendapatkan keterampilan dan pengalaman tambahan sebagai bekal kedepannya.
"Untuk persoalan ini saya tidak bisa merubah kebijakan tanpa dasar karena itu dianggap Rektor menyalakan aturan, untuk itu sekarang mari kita memulai apa yang sudah ada yaitu melakukan registrasi awal dan untuk UKT level 1-10 itu rubriknya sudah jelas dan bukan asal-asalan. Kita semua menginginkan yang terbaik untuk anak-anak tetapi tidak semua keinginan itu dikabulkan karena ada regulasinya, ini semua ada aturannya saya bisa saja kasih ijazah tanpa pikir soal mutu kalau kita pikir soal mutu berarti ada peran uang didalamnya. Ada 4 kemungkinan yang terjadi yaitu UKT naik, UKT turun, UKT tetap dan saya akan melakukan langkah tegas untuk status kemahasiswaannya bisa saya batalkan kalau masih mau ajukan banding," ungkap Prof Maxs.
Ia juga menghimbau kepada calon mahasiswa baru untuk segera melakukan proses registrasi agar menjadi mahasiswa Undana. Jika tidak melakukan registrasi calon mahasiswa baru Undana dinilai mengundurkan diri sehingga dialihkan ke jalur mandiri.
"Kami minta proses registrasi saja, nanti kita sesuaikan dengan hasil verifikasi dan validasi. Kita terbuka untuk melakukan verifikasi dan validasi sebaliknya kalau proses verifikasi menemukan rumah tembok, memiliki mobil dan sebagainya maka pasti dinaikan UKTnya, dan bahkan diberikan sanksi karena melakukan pemalsuan data dan pembohongan," pungkasnya.
Sementara Ombudsman RI Perwakilan NTT juga meminta calon mahasiswa baru Undana Kupang untuk mengajukan keberatannya kepada Rektor.
"Sesuai pernyataan Rektor, silahkan para mahasiswa baru mengajukan peninjauan tertulis ke Rektor agar ditinjau kembali UKTnya," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton, (17/7).
Ocep Purek
