 |
| Melki Laka Lena saat kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra BKKBN NTT di Kelurahan Mauhau, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, Kamis, 29 Juni 2023. Foto: Tim Melki Laka Lena |
“Kalau tidak diperhatikan maka ketika seorang ibu melahirkan anak dengan kondisi stunting, obesitas atau diabetes maka dia akan menjadi beban keluarga, keluarga besar dan bangsa dan negara ini. Berbeda dengan anak yang lahir dengan kondisi sehat, dia akan besar menjadi masa depan keluarga, masa depan daerah, dan bangsa ini. Orang bilang aset bangsa ini,” Ungkap Politisi Golkar yang akrab disapa Melki Laka Lena ini saat kegiatan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra BKKBN NTT di Kelurahan Mauhau, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, Kamis, 29 Juni 2023.
Melki Laka Lena mengatakan, pertumbuhan anak gagal resikonya akan mempengaruhi perkembangan pola pikir anak. Untuk itu Ia meminta semua pihak agar bekerja bersama mengatasi stunting.
“Urusan stunting ini merupakan urusan kita bersama. Baik itu keluarga, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan DPR. Persoalan ini butuh kerja sama, pemerintah turun tangan, DPR di daerah turun tangan, DPR RI turun tangan, sejauh kita memahami bahwa ini urusan bersama,” ajak Melki.
Semntara Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru mengatakan untuk mencegah stunting, yang menjadi garda terdepan adalah keluarga dan masyarakat. Sedangkan pemerintah dan DPR menurutnya hanya memfasilitasi, mendukung dan mengawal.
“Maka hari ini saya meminta kepada kita semua menjadi garda terdepan pencegahan stunting agar keluarga kita kedepannya hidup sehat dan tidak terkena stunting. Kehadiran kita semua disini menunjukan komitmen kita untuk melawan stunting agar stunting tidak boleh ada lagi di bumi Flobamora ini,” ajak Marianus.
Marianus juga menegaskan bahwa kegiatan kampanye penurunan stunting bukanlah kampanye politik. “Jadi kalau ada teman-teman kita yang diluar sana yang beranggapan seperti itu tolong diluruskan,” pungkas Marianus. (*)
