Notification

×

Gubernur Viktor Laiskodat Sampaikan Sejumlah Capaian Pembangunan Daerah, Pertumbuhan Ekonomi NTT Mengalami Perubahan Drastis

Kamis, 17 Agustus 2023 | Agustus 17, 2023 WIB Last Updated 2023-08-16T15:55:08Z
Gubernur NTT Viktor Laiskodat saat menyampaikan pidato pembangunan NTT menyongsong HUT RI ke 78 Tahun di Aula Eltari Kantor Gubernur, Rabu (16/8/2023). Foto: Gega Making
Kupang, Fakta Line - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menekankan perubahan paradigma tentang NTT sebagai provinsi yang kaya dan penuh harapan. "Kami memulai memimpin dengan membangun narasi baru yang menggambarkan NTT sebagai provinsi luar biasa kaya yang memberi harapan sebagai negeri terjanjikan yang dianugerahkan Tuhan," kata Gubernur Laiskodat saat menyampaikan Pidato Pembangunan Nusa Tenggara Timur dalam menyongsong HUT RI ke-78 Tahun di Aula Eltari Kantor Gubernur NTT, Rabu (16/8/2023).


Gubernur Laiskodat menggarisbawahi perlunya merevolusi cara pandang masyarakat untuk memerdekakan diri dari stigma keterbelakangan yang telah menghambat kemajuan daerah ini. Dengan semangat baru ini, NTT berhasil mencatat sejumlah capaian luar biasa dalam pembangunan secara makro.


Salah satu pencapaian utama adalah pertumbuhan ekonomi NTT yang mengalami perubahan drastis. Pada Triwulan II Tahun 2023, pertumbuhan ekonomi NTT mencapai 4,04 persen (YoY), menunjukkan pemulihan signifikan dari kontraksi ekonomi sebelumnya sebesar minus 2,28 persen selama masa pandemi COVID-19. PDRB per kapita juga mengalami peningkatan menjadi Rp. 21,7 juta pada tahun 2022, melampaui angka pada tahun 2018 sebesar Rp. 18,42 juta.


Gubernur Laiskodat menyoroti upaya mengendalikan inflasi dengan sukses, dengan angka inflasi pada Juli 2023 mencapai 3,88 persen (YoY), berada di dalam rentang target inflasi nasional 3 ± 1%. NTT juga berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dari 21,35 persen pada 2018 menjadi 19,96 persen pada Maret 2023. Selain itu, indeks gini dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menunjukkan perbaikan yang signifikan.


Gubernur Laiskodat dengan bangga mengumumkan peningkatan IPM sebesar 1,51 poin, mencapai angka 65,90 pada tahun 2022 dari 64,39 pada tahun 2018. Hal ini disebabkan oleh lonjakan dalam usia harapan hidup dan harapan lama sekolah. Pengeluaran per kapita juga naik menjadi Rp 7,87 juta pada tahun 2022 dari sebelumnya Rp 7,56 juta pada tahun 2018.


Dalam pidatonya ini, Gubernur Viktor memaparkan pencapaian dalam berbagai bidang selama kepemimpinannya bersama Josef A. Naesoi.


Bidang Kesehatan


Gubernur Laiskodat menyoroti penurunan angka stunting yang signifikan dari 35,4 persen pada 2018 menjadi 15,7 persen pada Februari 2023. Upaya pencegahan dan penanganan stunting dengan pendekatan spesifik dan intensif telah membawa hasil yang nyata.


“Penurunan stunting secara signifikan ini tidak lepas dari kebijakan Pemerintah NTT untuk menggunakan aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) untuk menangani stunting dengan by name, by adress dan menolak menggunakan Survey Status Gizi Indonesia (SGSI). Pemerintah Provonsi NTT telah melayangkan protes kepada Menteri Kesehatan tentang penggunaan pengukuran stunting dengan metode SGSI dan Kementerian Kesehatan telah menyetujui penggunaan e-PPBGM untuk menilai perkembangan stunting di NTT sebagai pengecualiannya,” kata Viktor.


Pemerintah NTT juga memberikan perhatian serius terhadap kesehatan ibu dan anak dengan berbagai upaya penguatan dan peningkatan fasilitas kesehatan. Angka kematian ibu dan anak terus menurun selama beberapa tahun terakhir.


Bidang Pendidikan dan Olahraga


Viktor Laiskodat mengungkapkan prestasi luar biasa dalam sektor pendidikan dalam pidatonya hari ini. Dalam upaya meningkatkan akses pendidikan, Pemerintah Provinsi NTT telah menerbitkan izin operasional untuk pendirian 75 SMA, 58 SMK, dan 17 SLB sejak 2019 hingga Juli 2023. Hasilnya, Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) usia 16-18 tahun mengalami kenaikan signifikan.


"Perbaikan akses pendidikan telah meningkatkan APK menjadi 102,53 persen pada tahun 2023 dari 93,08 persen pada tahun 2019. APM juga meningkat dari 58,89 persen di tahun 2018 menjadi 70,26 persen, melampaui rata-rata nasional 68,87 persen," ujar Gubernur Laiskodat.


Di bidang olahraga, NTT meraih prestasi cemerlang dalam berbagai kompetisi nasional dan internasional sejak 2019 hingga 2023. Pada PON XX di Papua, kontingen NTT memenangkan 5 emas, 10 perak, dan 9 perunggu, menduduki peringkat ke-19 dari 34 provinsi. Pada Sea Games ke-32 di Kamboja, atlet NTT meraih 2 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Dua atlet disabilitas asal NTT juga meraih 2 emas dan 3 perak pada Asean Para Games ke-12 di Kamboja.


"Prestasi atlet NTT membuktikan komitmen kita untuk olahraga berkualitas dan masa depan yang cerah," tambah Gubernur Laiskodat.


Bidang Pariwisata


NTT telah menetapkan tujuh kawasan pariwisata estate untuk mendorong pengembangan ekonomi. Pembenahan destinasi pariwisata berbuah prestasi dengan perolehan penghargaan pada tingkat nasional dan internasional. Jumlah wisatawan pun meningkat, dengan 1.189.149 wisatawan yang berkunjung ke NTT pada tahun 2022.


"Pencapaian penting adalah penunjukan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas nasional. NTT juga bangga menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi ke-42 ASEAN 2023," ungkap Gubernur Laiskodat.


Bidang Pertanian


Viktor Bungtilu Laiskodat, dalam pidatonya hari ini mengungkapkan prestasi luar biasa dalam sektor pertanian dan peternakan, yang menjadi pilar penting bagi ekonomi daerah. Pemerintah Provinsi NTT telah mengembangkan program inovatif yang berfokus pada pertanian terintegrasi jagung-ternak, dikenal sebagai Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).


Gubernur Laiskodat menjelaskan bahwa program TJPS merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga serta menyediakan pasokan lokal dan nasional. Dalam rentang waktu 2019 hingga 2023, program TJPS telah berhasil meningkatkan luas lahan penanaman jagung secara signifikan.


"Pada tahun 2022, luas area tanam jagung mencapai 101.356,05 hektar dengan total produksi 297.657 ton. Target kami untuk tahun 2023 adalah 300.000 hektar area tanam di seluruh NTT," ujar Gubernur Laiskodat.


Prestasi gemilang juga terlihat dalam sektor peternakan, di mana NTT telah melakukan klasterisasi wilayah pengembangan ternak berdasarkan komoditas unggulan. Kolaborasi dengan pemerintah pusat dalam pengembangan pembibitan ternak sapi, kambing, domba, babi, ayam, dan itik telah berdampak positif dalam peningkatan populasi dan produktivitas ternak. "Pada tahun 2022, ekspor sapi dan kerbau dari NTT meningkat menjadi 74.880 ekor sapi dan 4.030 ekor kerbau," tambah Gubernur Laiskodat.


Bidang Peternakan


Dalam upaya menjaga kualitas kesehatan hewan ternak, pemerintah NTT telah melakukan berbagai tindakan preventif dan kuratif, termasuk pemberian vaksin serta penanggulangan penyakit hewan menular strategis. Kemitraan dengan lembaga PRISMA dan AIHSP juga telah memfasilitasi penggunaan alat deteksi virus ASF Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) di berbagai pulau di NTT.


Prestasi-prestasi ini turut berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Kontribusi PDRB subsektor peternakan meningkat dari Rp 9.161,64 miliar atau 9,26 persen pada tahun 2018 menjadi Rp 12.507,29 miliar atau 10,54 persen pada tahun 2022. Rata-rata Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) NTT juga melebihi rata-rata nasional.


Bidang Kelautan dan Perikanan


Gubernur Laiskodat mencatat fluktuasi dalam hasil produksi perikanan tangkap di NTT selama periode 2019 hingga 2023, yang dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 dan badai siklon tropis seroja. Meski begitu, jumlah total hasil perikanan tangkap NTT terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2022, jumlahnya mencapai 139.050 ton dengan beragam jenis ikan seperti cakalang, kakap, kembung, layang, rajungan, tenggiri, teri, tongkol, tuna, dan udang.


Hasil perikanan budidaya juga mencatat pertumbuhan positif, dengan produksi naik dari 9.898,77 ton pada tahun 2019 menjadi 12.162 ton pada tahun 2022. Pemerintah NTT telah berfokus pada pengembangan budidaya kakap putih, kerapu, dan lobster mutiara di beberapa lokasi strategis di wilayah ini.


“Pada tahun 2021 dikembangkan percontohan budidaya kerapu di Oenasila, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang di mana sampai dengan tanggal 9 Juni 2023 telah dilakukan 21 kali panen dengan total hasil panen keseluruhan mencapai 14.038 ekor dengan berat keseluruhan mencapai 15.693,98 kilo gram atau 15 ton lebih. Hasil panenan ini sebagian besar diekspor ke luar negeri seperti ke Hongkong. Pemerintah juga telah merintis budidaya lobster jenis mutiara di Mulut Seribu, di mana telah dilakukan tiga kali panen yakni pada 14 Januari dengan hasil panen 109 kg, pada 8 Mei sebanyak 37,7 Kg dan pada 7 Juni 2023 dilakukan panen sebanyak 204 kg. Khsusus untuk hasil panen kedua disuplay untuk kebutuhan makanan pada perhelatan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo pada 9-11 Mei yang lalu,” jelas Viktor.


Gubernur Laiskodat menekankan pentingnya pengembangan rumput laut yang menjadi komoditas unggulan NTT. Produksi rumput laut mengalami fluktuasi akibat bencana alam dan badai, namun pemerintah telah berupaya meningkatkan nilai tambah melalui regulasi dan hilirisasi. Produksi garam berkualitas tinggi juga ditekankan sebagai potensi besar di NTT, dengan pemanfaatan lahan yang masih memiliki ruang untuk pengembangan lebih lanjut.


Bidang Infrastruktur


Dalam hal infrastruktur, Gubernur Laiskodat menyoroti prioritas pembangunan jalan untuk meningkatkan konektivitas dan kelancaran transportasi. Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah NTT telah berhasil membangun jalan provinsi dengan panjang total 947,16 km, melebihi target awal. Pada tahun 2023, fokus akan diberikan pada penyelesaian jalan sepanjang 247,45 km.


Penghargaan dari Pemerintah Pusat atas prestasi dalam bidang infrastruktur juga disebutkan dalam pidato ini. Provinsi NTT dinobatkan sebagai Provinsi Ketiga terbaik dalam Bidang Kebinamargaan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2021, yang diikuti dengan pemberian dua unit excavator senilai kurang lebih Rp 3 miliar.


Bidang Ivestasi, Perdagangan, Industri, dan Energi


Gubernur Laiskodat menekankan pentingnya investasi dalam mewujudkan misi pembangunan daerah. Pemerintah NTT berhasil mempermudah dan mempercepat layanan izin investasi melalui Sistem Online Single Submission (OSS). Jumlah izin yang diberikan meningkat dari 5.571 pada tahun 2019 menjadi 6.626 pada tahun 2022, melebihi target sebesar 5.000 izin. Hingga Juni 2023, telah direalisasikan 3.905 izin dari target 5.000 izin.


“Selama kurun waktu 2019 sampai dengan 2023, trend investasi di Provinsi NTT mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Pada tahun 2019, realisasi nilai investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDM) mencapai Rp. 7,23 triliun atau 103 persen melampaui target nasional sebesar Rp. 7 triliun. Sementara itu, dalam tiga tahun terakhir akibat pandemik covid-19, capaian target sedikit menurun. Pada tahun 2020 realisasi sebesar 96 persen, tahun 2021 sebesar 78 persen dan tahun 2022 menurun menjadi 65 persen. Kita cukup optimis di tahun 2023 ini, karena sampai dengan akhir Semester I dari target investasi nasional sebesar Rp. 5,31 triliun, telah direalisasi 62 persen,” kata orang nomor satu NTT ini.


Sedangkan industri, perdagangan, dan energi, pemerintah berupaya mendorong sektor industri, dengan fokus pada peningkatan kualitas produk UMKM agar dapat bersaing di pasar. Sektor perdagangan juga berkembang positif, dengan nilai ekspor NTT meningkat dari 16,26 juta US$ pada tahun 2019 menjadi 37,9 juta US$ pada tahun 2022. Pemerintah juga berkomitmen pada pengembangan sumber energi baru terbarukan, seperti PLTS, energi panas bumi, energi arus laut, dan biomassa.


Bidang Koperasi, Ketenagakerjaan, Pemberdayaan Masyarakat Desa serta Kawasan Perbatasan


Pengembangan koperasi mengalami pertumbuhan yang menggembirakan, dengan peningkatan jumlah dan dana yang dikelola. ”Pada tahun 2019, jumlah koperasi sebanyak 4.184 unit dengan 3.480 berbadan hukum. Pada tahun 2023, jumlah koperasi meningkat menjadi 4.301 di mana yang berbadan hukum dan aktif sejumlah 3.866 dengan jumlah dana yang dikelola sebesar kurang lebih Rp. 12 triliun dengan jumlah anggota mencapai 2,4 juta,” kata Gubernur Viktor.


Pemerintah mendorong pengembangan koperasi digital untuk mempercepat layanan dan transparansi. “Pada tahun 2022 terdapat 276 koperasi dengan sistem digital dan meningkat menjadi 600 koperasi pada tahun 2023. Sampai dengan tahun 2023, kita patut berbangga karena 4 koperasi asal daerah NTT yang masuk kategori koperasi primer nasional, yakni KSP Kopdit Pintu Air, Koperasi TLM Indonesia, Koperasi Nasari dan KSP Kopdit Swastisari,” ungkap Viktor.


Dalam bidang ketenagakerjaan, pelatihan keterampilan telah diberikan kepada ribuan orang dan kerjasama dengan Global Katalist EV memberikan peluang bekerja di Jerman. “Sejak tahun 2019-2023, Pemerintah telah melakukan pelatihan keterampilan berbagai bidang kompetensi kepada 3.382 orang dan sebagian besar telah bekerja, baik di dunia industri maupun secara mandiri. Pada tahun 2019, kita telah mengirimkan 25 peserta pelatihan di bidang pariwisata ke Australia. Sementara pada tahun 2023 ini, Pemerintah Provinsi bekerja sama dengan Global Katalist EV (organisasi sosial diaspora Indonesia di Jerman) melakukan kursus dan pelatihan dalam rangka pembentukan disiplin, karakter dan bahasa Jerman bagi calon tenaga kerja muda dari NTT untuk belajar vokasi dan bekerja di Jerman. Pada tahun tahun 2023 sampai dengan 11 Agustus 2023 sudah ada 182 orang yang mendaftar untuk mengikuti program tersebut di mana yang sudah terverifikasi sebanyak 141 orang terdiri dari 58 perempuan dan 83 orang laki-laki. Sementara 41 orang lainnya belum terverifikasi. Kerjasama ini akan terus dipertahankan dalam beberapa tahun ke depan anak-anak muda NTT yang mengikuti pendidikan vokasi dan bekerja di Jerman,” jelas Viktor.


Pemberdayaan masyarakat desa dan kawasan perbatasan, Gubernur Laiskodat menyampaikan pengembangan desa model di 22 Kabupaten/Kota sebagai upaya penurunan stunting dan pengembangan pariwisata. Melalui kerjasama dengan Yayasan Bambu Lestari, pemerintah mendorong pengembangan budidaya bambu dengan tujuan meningkatkan ekonomi keluarga. Pemerintah juga mendirikan kampus bambu pertama di Indonesia.


Gubernur Laiskodat menekankan penyelesaian masalah tapal batas antar-daerah yang berhasil diselesaikan melalui pendekatan sosial-kultural dan koordinasi intensif. Penyelesaian batas daerah antar Kabupaten/Kota di NTT telah diakui oleh Pemerintah Pusat dan NTT dinobatkan sebagai Provinsi dengan Penyelesaian Batas Daerah Terbaik Tahun 2022.


Pemerintah NTT juga aktif mendorong hadirnya Zona Perdagangan Bebas di kawasan perbatasan dengan Negara Demokratik Timor Leste, yang telah diwujudkan dengan pembukaan rute Angkutan Lintas Batas Negara Kupang – Dili.


Bidang Reformasi Birokrasi


Viktor Laiskodat dalam pidatonya, menegaskan komitmen pemerintah untuk meneruskan Reformasi Birokrasi (RB) guna meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mencapai target "birokrasi berkelas dunia 2024." Berbagai langkah telah diambil dalam upaya RB, seperti melakukan penilaian mandiri terhadap RB dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), penyederhanaan struktur birokrasi, peningkatan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), pelelangan jabatan pimpinan tinggi secara terbuka, penerapan Standar ISO 9001-2015, dan penggunaan teknologi dalam sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).


Pentingnya meningkatkan kompetensi ASN sebagai garda terdepan dalam pelayanan publik tercermin dalam pendirian Assessment Center Provinsi NTT sejak tahun 2021. Pusat Penilaian ASN tersebut berhasil memperoleh "Akreditasi A" dan meraih penghargaan BKN Award selama tiga tahun berturut-turut (2021-2023). Dalam kurun waktu tersebut, lebih dari 4.200 ASN Pemerintah Provinsi telah dinilai kompetensinya.


Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi NTT mengalami peningkatan dari 60,37 poin (kategori B) pada tahun 2019 menjadi 63,10 poin pada tahun 2022. Lebih jauh lagi, indeks SPBE NTT berada pada peringkat terbaik kelima secara nasional dengan nilai indeks 3,35 pada tahun 2023.


Selain itu, pemerintah NTT secara konsisten berupaya memperbaiki tata kelola keuangan guna menciptakan transparansi dan akuntabilitas. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) NTT dari tahun 2019 hingga 2022 mendapatkan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).


Upaya pencegahan korupsi juga menjadi fokus pemerintah dengan memperbaiki skor Monitoring Centre for Prevention (MCP), sebuah sistem pencegahan korupsi terintegrasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI. Pada tahun 2019, skor MCP Pemerintah Provinsi mencapai 56 persen, yang meningkat menjadi 77,47 persen pada tahun 2022.


Gubernur Laiskodat menegaskan tekadnya dan mengajak seluruh masyarakat NTT untuk terus bergerak maju dalam mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik dan menjadikan NTT sebagai contoh birokrasi berkelas dunia.


Sementara diakhir pidatonya, Gubernur Laiskodat mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan selama kepemimpinan lima tahun. Dia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, anggota DPR/DPD asal NTT, pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta semua lapisan masyarakat yang telah turut serta dalam pembangunan daerah. Dia juga mengajak seluruh masyarakat NTT untuk terus bersatu dalam memajukan NTT menuju masyarakat adil dan sejahtera.

GM