 |
| Perayaan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78 di tingkat Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Kamis (17/8/2023). Foto: Yuven Bahir |
Kepala Desa Hadakewa, Klemens Kewaman, ST yang bertindak sebagai inspektur upacara, mengungkapkan rasa ketidakpuasan atas gangguan tersebut. Ia berpendapat bahwa PLN seharusnya sudah memastikan kesiapan jaringan listrik dengan baik, terutama saat pelaksanaan upacara bendera penting ini dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-78. "Kami di Desa Hadakewa merasa sangat terganggu dengan insiden ini," tegas Kewaman.
Upacara bendera di tingkat desa tersebut dihadiri oleh para siswa-siswi dari TKN 1 Lebatukan, SDK St. Laurensius Hadakewa, SMPK Sinar Swasembada Hadakewa, serta SMAN 1 Lebatukan, bersama seluruh masyarakat Desa Hadakewa. Kepala sekolah SMPK Sinar Swasembada Hadakewa mengungkapkan rasa penyesalannya atas kinerja PLN yang menyebabkan pemadaman listrik tersebut.
Insiden tersebut berlangsung selama 2 jam, namun pihak desa berhasil mengatasi dengan genset desa dan insiden tersebut hanya berlangsung 15 menit.
"Walaupun hanya berlangsung hanya 15 menit, gangguan tersebut sangat menganggu jalannya upacara karena upacara bendera ini memiliki makna yang sangat mendalam. Upacara ini merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter cinta Tanah Air," ujar Kepala sekolah SMPK Sinar Swasembada Hadakewa, Bernadus Daniel Ola kepada media ini.
Ketika dihubungi, Pihak PLN belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden pemadaman listrik yang terjadi selama perayaan upacara bendera.Warga juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa-masa perayaan penting di kemudian hari.
YNB
