Notification

×

Rumah Sakit Pratama Reo Diresmikan, Bupati Hery : Pak Melki Terima Kasih Banyak

Sabtu, 16 September 2023 | September 16, 2023 WIB Last Updated 2023-09-16T12:15:52Z
Foto: Tim Melki Laka Lena
Manggarai, Fakta Line - Rumah Sakit Pratama Reo, Kabupaten Manggarai resmi beroperasi ditandai dengan pemukulan gong dan juga penandatangani prasasti plakat Rumah Sakit Pratama Reo oleh bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh bupati Herybertus, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena dan juga ketua DPRD Kabupaten Manggarai, Matias Masir, pada Sabtu, 16 September 2023.


Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan surat izin operasional dari kepala dinas perizinan Kabupaten Manggarai kepada Bupati Herybertus dan selanjutnya diserahkan kepada Kepala dinas kesehatan kabupaten Manggarai. Selain itu dilakukan penyerahan kunci Rumah Sakit Pratama dari Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena kepada bupati Manggarai dan selanjutnya diberikan kepada kepala dinas kesehatan kabupaten Manggarai.


Bupati Manggarai Herybertus G. L Nabit  dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,  Emanuel Melkiades Laka Lena yang telah banyak membantu proses pembangunan Rumah Sakit Pratama Reo.


“Kita percaya pembangunan di Manggarai, untuk setiap niat baik Tuhan tetap pertemukan kita dengan orang - orang baik. Apa yang kita lakukan pada hari ini itu adalah mengucapkan terima kasih kepada orang - orang baik. Ada banyak sekali orang - orang baik. Pak Melki terima kasih banyak. Bukan saya yang ucapkan terima kasih tapi masyarakat Manggarai yang bagian utara. Terima kasih banyak,” ungkap Bupati Herybertus. 


Bupati Herybertus mengatakan walau pembangunan rumah sakit ini masih jauh dari sempurna namun setidaknya sudah bisa membantu untuk menyelamatkan nyawa masyarakat satu sampai dua tahun kedepan.


“Saya tau ini belum sempurna masih jauh. Tapi kita mau pastikan bahwa mungkin tidak banyak, tapi ada satu - dua nyawa yang bisa kita selamatkan dalam tahun - tahun ke depan. Tidak muluk - muluk. 1, 2 nyawa kita bisa selamakan saya kira sudah sangat luar biasa. Supaya jangan ada lagi yang mati sia-sia Yang kemudian kita mengatakan oh ya sudah biasa, bulan lalu juga begitu, 2 bulan lalu juga begitu, tahun lalu juga begitu. Maka hari ini kita mulai. Karena itu beban berat itu ada pada saudara saudariku itu pada dokter para perawat yang akan mengoperasikan rumah sakit ini. membangun bisa dalam satu malam bisa main sulap bisa dengan bangun selesai. Tapi mengoperasikan supaya sesuai dengan tujuannya itu ada pada pundak sodara sodari semua, yang akan berada dalam rumah sakit ini  yang akan melayani kami semua disini,” pesan Bupati Hery Nabit. 


Bupati Hery juga berpesan kepada Dokter dan Nakes dalam melayani pasien untuk selalu mengingat pesan dokter Ben Mboi.


“Kalau dokter Ben Mboi dulu dia bilang, untuk para dokter dan perawat, kalau lagi capek, kalau lagi letih, lihat saja yang datang berobat itu kalau dia laki – laki, anggap saja itu kau punya bapak atau kau punya saudara. Kalau dia perempuan, anggap itu kau punya mama atau kau punya saudari. Kalau sudah terjadi seperti itu. Maka pelayanan yang penuh prima pasti akan terwujud. Karena itu kepada seluruh dokter, perawat di dalam rumah sakit ini kami titipkan semua pasien. Baik yang berasal dari Manggarai maupun yang berasal dari luar Manggarai. Untuk dirawat, Untuk di sembuhkan, diperbaiki kesehatanya sehingga kami semua akan merasakan kebaikan dan kesembuhan sehingga bisa memberikan sumbangan dan kontribusi bagi Manggarai dan terutama bagi Indonesia yang tercinta ini,” pungkas Bupati Hery. 


Wakil Ketua Komisi IX DPR RI,  Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan pembangunan rumah sakit pratama Reo beriringan dengan pembangunan sakit pratama Kualin di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan rumah sakit pratama Ponu di Timor Tengah Utara. Menurutnya keberhasilan pembangunan ini tidak terlepas dari kerjasma semua pihak.


“Pembangunan rumah sakit ini salah satu kerja sama dari kita semua. Dari pa bupati berserta tim, dari kami di Jakarta dan tentu semua pihak yang telah mendukung. Pembangunan rumah sakit Pratama ini, dia beriringan dengan 3 rumah sakit pertama lain Reo di Manggarai, kemudian rumah sakit Kualin di TTS dan rumah sakit Ponu di timor tengah utara. Diantara tiga ini saya melihat bahwa yang dibuat oleh pak tommy dan tim kontraktor dan buruh ini di sini hasilnya luar biasa. jadi kita bersyukur sekali hari ini bisa di resmikan oleh pak bupati di launching hari ini,” ungkap Ketua Golkar NTT yang akrab disapa Melki Laka Lena ini.


Melki Laka Lena dalam kesempatan ini langsung meminta pihak Pemda untuk langsung menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan sehingga pelayanan Rumah Sakit Pratama Reo bisa memakai BPJS Kesehatan. 


“Kenapa mesti kerja sama dengan BPJS cepat karena bikin ringan beban masyarakat dan beban pemerintah. Karena kalau belum kerja sama dengan BPJS ini rakyat masih bayar sendiri. Pemerintah pasti pusing lagi cari uang dari mana masyarakat punya sakit yang harusnya ada BPJS. Saya minta nanti setelah semua prosedur ini bisa beres, selambat -lambatnya bulan Oktober sudah bisa kerja sama dan mulai bisa dipakai dengan kerja sama dengan BPJS kesehatan. Nanti kita cari cara biar cepat biar segera bisa jalan,” tegas Melki.


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Manggarai, Bertolomeus Hermopan, mengatakan pembangunan rumh sakit pratama Reo ini menggunakan anggaran 69 Miliar.


“Bangunan ini seluruhnya anggaran 69 M termasuk dengan peralatan semuanya. Didalam pemanfaatan anggaran ini kita memanfaatkan menggunakan 41 M untuk pembangunan fisik lalu 14 M  untuk peralatan,” ungkap Bertolomeus.


Kadis Bertolomeus juga menjelaskan saat ini Rumah Sakit Pratama Reo memilki 43 tenaga kesehatan yang terdiri dari tenaga PNS dan tenaga honorer yang semuanya telah mengikuti magang di rumah sakit Ruteng selama kurang lebih 2 bulan. Pelayanan di rumah sakit pratama ini selain pelayanan rawat jalan juga menerima pelayanan rawat inap dan memiliki fasilitas laboratorium dan instalasi bedah. 


“Instalasi bedah ini pada tahun ini belum dapat kita manfaatkan karna Bapak Melki Kita belum ada alat-alatnya bedah dan anestesi. Kami mengharapkan tahun depan mungkin mohon bantuannya untuk kami semua karna rumah sakit ini kami sudah registrasikan kepada kementerian kesehatan seminggu setelah izin operasional dikeluarkan jadi kita berharap disini nanti pada tahun-tahun yang akan datang akan menjadi rumah sakit tipe D dengan pelayanan 4 spesialis dasar bukan hanya 4 dokter umum tapi 4 spesialis dasar itu harapan kita,” tutupnya. (Edy)