Notification

×

Lestarikan Budaya, Mahasiswa MBKM FISIP UNWIRA Sosialisasikan Pentingnya Tarian Lebe

Sabtu, 27 April 2024 | April 27, 2024 WIB Last Updated 2024-04-27T13:33:05Z
Foto: Dok Mahasiswa MBKM FISIP UNWIRA Kupang
Larantuka, Fakta Line - Pada Sabtu, 27 April 2024, pukul 09.30, di SMP Katolik Lamaholot 1912 Watoone, Desa Watoone, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, berlangsung kegiatan sosialisasi tentang pentingnya tarian lebe untuk melestarikan budaya, khususnya bagi siswa-siswi.


Acara ini diselenggarakan oleh mahasiswa-mahasiswi MBKM Fisip Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dengan tema besar "Mengabdi untuk Lewo". 


Salah satu pembicara, Metri Seran, peserta MBKM FISIP Unwira, menyoroti pentingnya tarian lebe dalam menjaga kekayaan budaya, terutama di tengah pengaruh budaya populer modern.


Menurut Metri Seran, budaya tarian lebe hampir punah di Desa Watoone, terutama di kalangan siswa-siswi SMPK Lamaholot 1912 Watoone, karena pengaruh media sosial, musik, film, dan game. Namun, melalui sosialisasi ini, diharapkan anak muda dapat lebih mengenal dan menghargai budaya tradisional mereka.


Peserta lain, Loni, menambahkan bahwa pelestarian budaya tarian lebe dapat mengembangkan keterampilan dan bakat, serta meningkatkan kedisiplinan, ketekunan, dan kerja sama dalam masyarakat.


Sementara salah satu siswa, Nia, mengungkapkan kebahagiannya atas kegiatan sosialisasi ini, karena membantu dalam pengembangan pengetahuan dan bakat di bidang seni. Ia menekankan pentingnya kesadaran dan pengembangan minat dan bakat melalui kegiatan semacam ini.


Ketua kelompok MBKM FISIP UNWIRA, Ardo, mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan para guru atas penerimaan mereka dalam kegiatan sosialisasi. Dia juga mengapresiasi partisipasi siswa-siswi SMPK Lamaholot 1912 Watoone, berharap kegiatan tersebut dapat membantu mereka mengembangkan minat dan bakat mereka lebih lanjut. (*)