Notification

×

Mahasiswa MBKM FISIP UNWIRA Kupang Dorong Inovasi Minyak Kelapa di Desa Weranggere

Senin, 22 April 2024 | April 22, 2024 WIB Last Updated 2024-04-22T06:43:25Z
Foto: dok Mahasiswa MBKM FISIP Unwira Kupang
Larantuka, Fakta Line - Mahasiswa MBKM FISIP UNWIRA Kupang melakukan sosialisasi di Desa Weranggere, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, pada 20 April 2024, bersama kelompok ibu-ibu PKK.


Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan produktivitas minyak kelapa di pasaran. Kegiatan ini diadakan langsung oleh mahasiswa MBKM FISIP UNWIRA Kupang di tempat pembuatan minyak kelapa.


Ketua kelompok PKK Pokja II, ibu Khadija Diaderan, menyatakan bahwa kegiatan pembuatan minyak kelapa ini telah berjalan sejak bulan November 2022 hingga saat ini. Awalnya, anggota kelompok PKK Pokja II berjumlah 22 orang, namun seiring berjalannya waktu dan kesibukan masing-masing anggota, beberapa anggota telah keluar dari kelompok, sehingga saat ini tersisa 13 orang.


Sekretaris Kelompok, Ibu Yunita Ina Lamawitak, juga menyatakan bahwa selama ini mereka hanya melakukan pemasaran di sekitar lingkungan desa. Jika dipasarkan di luar desa, hanya sekitar desa tetangga, dan belum pernah dipasarkan di luar daerah. Setiap pembuatan minyak kelapa menghasilkan antara 9 sampai 13 botol minyak goreng kelapa. Pendapatan yang diperoleh dari setiap penjualan sekitar 170.000 Rp. Oleh karena itu, ia berharap dengan kehadiran mahasiswa dapat membantu memberikan kontribusi yang baik dalam tata cara pemasaran dan juga dalam pembuatan kemasan yang menarik sehingga dapat menarik pelanggan dan meningkatkan daya beli konsumen.


Dalam kegiatan sosialisasi ini terdapat dua program individu yang berjalan secara bersama-sama, yaitu dari Yosevina Keling Sili (jurusan Administrasi Publik) dan Romanus Mario Borodore (Ilmu Pemerintahan). Dengan nama program "Pembuatan, Pengemasan, dan Pemasaran Minyak Kelapa secara Modern".


Yosevina Keling Sili, atau lebih akrab dipanggil Sefy, menyatakan dengan adanya kegiatan ini, ibu-ibu dapat memanfaatkan potensi yang ada di desa untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan asli daerah di Desa Weranggere.


Adapun dalam kegiatan sosialisasi ini, Romanus Mario Borodore (Ombe) menyatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar masyarakat lebih kreatif dalam membuat kemasan minyak yang menarik, untuk meningkatkan daya beli pelanggan.


Dalam sosialisasi ini, para mahasiswa juga menawarkan metode pemasaran dengan menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, dll. Hal ini bertujuan agar produk minyak kelapa dapat dikenal di kalangan masyarakat luas dan bisa dibeli secara online oleh masyarakat sehingga produk minyak kelapa tidak hanya dipasarkan di kalangan masyarakat desa saja.


Proses pembuatan minyak kelapa ini tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya membutuhkan waktu 1 hari saja, sehingga minyak goreng sudah jadi dan siap dijual.


Output dari kegiatan ini adalah menjadikan Desa Weranggere sebagai desa yang mandiri dan menjadi contoh atau panutan untuk desa-desa lain. (**)