Notification

×

Kunjungi Mahasiswa Katolik UI, Ritalangun: PMKRI Adalah Rumah Kaderisasi Berbasis Nilai Kekatolikan

Sabtu, 28 September 2024 | September 28, 2024 WIB Last Updated 2024-09-28T05:15:19Z
Pose bersama PP PMKRI dan mahasiswa katolik UI usai berdialog, foto: dok PP PMKRI
Depok, Fakta Line - Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) periode 2024-2026 melakukan kunjungan ke kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, pada Jumat, 27 September 2024. Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan mahasiswa Katolik UI dan dilaksanakan di Aula Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI.


Dalam kunjungan ini, Goldensius Jaran Ritalangun, Presidium Hubungan Perguruan Tinggi PMKRI, bersama dengan senior PMKRI Wahyu Handoko, dan Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Jakarta Pusat, Fransiskus Irmano Padre Pio, mengadakan sesi dialog dengan mahasiswa.


Goldensius menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa Katolik dalam organisasi berbasis pembinaan dan kaderisasi, seperti PMKRI. Ia menyampaikan bahwa PMKRI adalah tempat yang ideal bagi mahasiswa untuk belajar di luar lingkungan akademik, dengan berlandaskan nilai-nilai Kekatolikan dan semangat persaudaraan sejati.


“Sebuah pengalaman yang mengembirakan dapat berdialog dengan teman-teman di sini. Saya mengajak teman-teman untuk belajar tidak hanya di kampus, tetapi juga melalui organisasi mahasiswa seperti PMKRI. PMKRI adalah rumah yang tepat untuk proses kaderisasi, di mana kita bisa terlibat dalam isu-isu sosial, keberagaman, lingkungan, ekonomi kreatif, dan kemanusiaan dengan semangat Kekatolikan,” kata Goldensius.


Senada dengan itu, Fransiskus Irmano Padre Pio, Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Jakarta Pusat, menekankan peran mahasiswa Katolik untuk menjadi “garam dan terang” di tengah kehidupan sosial.


“Sebagai mahasiswa Katolik, kita harus menjadi garam di tengah masyarakat. Bukan hanya itu, kita juga dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh kaum miskin,” ujar Fransiskus.


Ia juga mengajak mahasiswa Katolik UI untuk melibatkan diri dalam organisasi ekstra kampus, terutama di PMKRI Cabang Jakarta Pusat. “Mari melangkah bersama dengan spirit Kekatolikan demi mewujudkan misi Gereja dan masyarakat,” tambahnya.


Wahyu Handoko, sebagai senior PMKRI, dalam sesi sharing-nya mendorong mahasiswa Katolik untuk berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat, terutama dalam mengawal demokrasi dan merasakan penderitaan kaum miskin.


"Mari kita terlibat dalam aksi-aksi sosial dan ikut mengawal demokrasi di Indonesia. Kita juga harus mampu merasakan penderitaan rakyat kecil," tegas Wahyu.


Wahyu juga menyampaikan konsep Gaudium et Spes, yang menekankan bahwa kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang, terutama kaum miskin, adalah kegembiraan dan harapan umat Kristiani.


Acara tersebut disambut dengan antusias oleh para mahasiswa Katolik UI, yang berakhir dengan sesi perkenalan untuk mempererat persaudaraan. Kegiatan berlangsung lancar hingga akhir dan menjadi momen penting untuk merawat semangat fraternitas di kalangan mahasiswa Katolik.**