 |
| Pengurus Pusat PMKRI sedang menerima materi dalam kegiatan POF. Foto: Dok PP PMKRI |
Ketua PP PMKRI, Susana Florika Marianti Kandaimu, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai landasan dalam menyatukan visi dan persepsi para pengurus. "Pekan Orientasi Fungsionaris (POF) merupakan langkah awal yang krusial untuk pembinaan dan penyusunan program kerja yang akan diterjemahkan dari hasil Majelis Permusyawaratan Anggota ke-32 PMKRI di Merauke," ujar Susan, yang dikenal dengan julukan "Cenderawasih dari Timur".
Susan juga berharap kegiatan ini memberikan dampak signifikan bagi kinerja pengurus pusat. "Saya berharap kegiatan ini membawa dampak positif dan semoga ada inovasi baru selama periode kepemimpinan ini," ungkapnya. Tak lupa, ia menyampaikan apresiasi kepada para narasumber dan Dewan Pertimbangan yang turut mendukung acara tersebut.
Sementara Marius Rahanau, selaku Presidium Pengembangan Organisasi (PPO), menjelaskan tema kegiatan Sinergi untuk Indonesia Maju sebagai bentuk komitmen PMKRI dalam mendukung program pemerintah. “PMKRI ingin berperan sebagai mitra kritis pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang maju. Kami berharap sinergi ini terus terjalin dengan baik, tidak hanya dengan pemerintah tetapi juga dengan organisasi-organisasi lainnya," jelas Marius.
Dalam kegiatan tersebut, sembilan materi utama disampaikan oleh berbagai pakar dan praktisi. Di antaranya, Dr. (H.C.) Marcellus Jayawibawa, S.SIT., M.Mar, yang memaparkan tentang Tata Kelola Organisasi, serta Dominique Nicky Fahrizal yang memberikan Analisis Situasi Nasional. Materi lain yang juga dibawakan termasuk Strategi Membangun Networking oleh Angelo Wakeko, S.Pd., M.Si, Strategi Pendanaan oleh Restu Habsari, dan Teori Kepemimpinan oleh Kikin Tarigan.
Kegiatan POF ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat peran PMKRI sebagai organisasi yang proaktif dalam pembangunan bangsa, sejalan dengan upaya pemerintah menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. **
